Nam eget nisi mauris. Donec purus lacus, congue eget tortor sed, dapibus pretium ante
**** Di rumah Egar “Aku harus pulang,” ucap Awan sambil beranjak dari duduknya, kondisinya belum begitu pulih, tapi ia harus segera kembali, “Sangat senang sekali bisa bersamamu seharian ini, Gar,” lanjutnya. Egar tak menjawab, wajahnya datar seperti biasa, ia bahkan tak mengantarkan Awan, setidaknya sampai pintu gerbang. Egar te…
Read more**** Sebuah telepon berdering. Di kantor itu, hanya ada tiga orang, Muklas berdiri dan mengangkat telepon tersebut. “Halo selamat siang, ada yang bisa dibantu?” sapa Muklas. “Selamat siang, benarkan ini kantor Nurani Institute?” suara perempuan membalas dari balik telepon, itu adalah Bu Mira. “Iya betul, ada yang bisa dibantu, Bu…
Read more#10 Teman? Bu Mira duduk santai di taman rumahnya, ditemani segelas teh, dan koran pagi. Jarang-jarang sekali ia memiliki waktu luang seperti ini, hari minggu seperti ini memang spesial, namun ia tidak pernah punya seorang pun untuk menemaninya di hari libur ini. Ia menyeruput teh hangat itu dan mulai membuka setiap halaman dari su…
Read more**** Awan dan Egar berjalan menuju rumah, ia mengamati suasana sekitar dan ia melihat sesuatu yang tak asing baginya. “Lukisan itu,” Awan melihat sebuah lukisan yang pernah terpajang di rumah Bu Mira, dan kini lukisan itu terpajang di kamar Egar. “Harusnya kamu bisa meneruskan lukisan itu,” sahut Egar sambil menatap tablet kecilnya…
Read more
Social Plugin